(Manusia dan Kegelisahan)
Tidak ada seorang manusia pun yang tidak merasakan kegelisahan.
Kalau kita melihat seluruh makhluk yang hidup di muka bumi ini akan kita dapati
bahwa manusia senantiasa dipengaruhi oleh ketakutan yang menuntunnya ke kegelisahan.
Orang-orang
di sekeliling kita bahkan dalam diri kita sendiri, baik besar, kecil, laki-laki
maupun perempuan, semuanya merasakan ketakutan atau kegelisahan. Kegelisahan
merupakan fenomena umum dan ciri khas yang hanya dimiliki manusia. Hal ini
kiranya memerlukan kesadaran dari kita guna memikirkan cara-cara untuk
menghindarinya, sebab pada hakikatnya kegelisahan merupakan reaksi natural
terhadap faktor-faktor dan pengaruh-pengaruh internal maupun eksternal. Tentu
saja kegelisahan yang dialami setiap orang tidaklah sama, tergantung
kepribadian, kebutuhan, keadaan, dan tanggung jawab masing-masing.
Ujian
Nasional menjadi periode yang menggelisahkan bagi siswa dan orang tua. Selain
tekanan untuk dapat lulus, siswa juga harus menghadapi ujian untuk masuk
perguruan tinggi. Ujian Nasional juga berdampak multi-stres. Murid tertekan,
orang tua gelisah, guru bingung, kepala sekolah depresi.
Kacau-balaunya Ujian
Nasional (UN) pada tahun ini menimbulkan banyak permintaan agar UN tak lagi
dijadikan alat evaluasi. Namun, hal itu tidak akan terjadi selama kurikulum
baru yang tengah digagaskan tidak segera dijalankan. Wakil Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan bahwa evaluasi terhadap siswa bisa saja
berubah. Namun, apabila Kurikulum 2013 yang memiliki metode pendekatan baru ini
tidak dilaksanakan maka evaluasi siswa secara nasional tetap akan menggunakan
UN. Namun para guru banyak yang tidak setuju dengan kurikulum baru tersebut. Mereka
menilai anak-anak murid akan tidak biasa dengan kurikulum tersebut. Selain anak-anak,
para guru pun akan tidak biasa maka perlu diadakan pelatihan dulu sebelumnya. Dan
hal ini perlu dipikirkan matang-matang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar