a. Model masyarakat industrial
Dalam system ini terdapat banyak aktivis politik yang akan menjamin adanya kompetensi Partai-partai politik dan kehadiran dari pemberi suara yang besar. Selain itu, terdapat banyak public peminat politik yang selalu mendiskusikan secara kritis moral-moral kemasyarakatan dan pemerintahan. Termasuk didalamnya, kelompok-kelompok yang selalu mengusulkan kebijaksanaan-kebijaksanaan baru dan melindungi kepentingan khusus mereka.
b. Model system otoriter
Dalam model ini terdapat beberapa kelompok masyarakat yang memiliki sikap politik berbeda.
- Kelompok organisasi politik dan partisipan, seperti mahasiswa, kaum intelektual, berusaha menentang dan mengubah system melalui tindakan persuasive atau proses yang agresif.
- Kelompok terhormat, seperti pengusaha, agamawan, dan tuan tanah , mendiskusikan masalah pemerintahan dan aktif dalam lobbying.
- Sebagian masyarakat hanya sebagai subyek yang pasif, mengkui pemerintah dan tunduk padanya, tttetapi tidak melibatkan diri dalam urusan pemerintahan.
- Posisi petani dan buruh tani, kecil sekali keterlibatannya dalam system politik.
c. Model system demokrasi praindustrial
Dalam model ini menampilkan :
- Kelompok partisipan dari professional terpelajar, usahawan, dan tuan tanah sedikit sekali jumlahnya.
- Sebagaian warga negaranya adalah pegawai, buruh, dan petani bebas yang secra langsung terkena system perpajakan dan kebijakan pemerintah.
- Kelompok terbesar adalah buruh tani yang buta huruf yang sangat kecil keterlibatannya dalam kehidupan politik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar