Minggu, 12 Mei 2013

Siapa yang bertanggung jawab ?



(Manusia dan Tanggung Jawab)

Di Indonesia pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit-rumah sakit masih jauh dari bagus. Banyak sekali kasus-kasus yang sudah terjadi, salah satu nya seperti kasus yang dimuat dikoran warta kota edisi Jum'at (12/4) dan bahkan sudah sering ditayangkan di media elektronik seperti televisi. Kasus bayi Edwin yang harus kehilangan dua ruas jari telunjuknya. Menurut pihak rumah sakit jari bayi berusia 2,5 bulan itu terlepas dengan sendirinya karena terjadi jaringan mati pada dua ruas jari itu. Namun kedua orang tua bayi Edwin merasa kecewa dengan bantahan rumah sakit tersebut karena merasa pihak rumah sakit telah memotong atau mengamputasi dua ruas jari telunjuk anaknya. Dan masih banyak kasus-kasus lainnya yang membuat pasien merasa dirugikan. Jika sudah seperti ini, pihak rumah sakit tidak ingin disalahkan, dan pasien pun tidak ingin dirugikan. Pasien selalu menginginkan pelayanan yang terbaik dari rumah sakit yang ia pilih sebagai tempat yang tepat untuk mengobati sakit yang diderita. Namun dengan maraknya kasus-kasus seperti itu, sepertinya banyak orang yang ragu untuk pergi ke rumah sakit. Lalu siapakah sebenarnya yang harus bertanggung jawab atas kasus seperti itu ? Menurut Marius Widjajarta seorang pengamat kesehatan yang juga ketua Yayasan Perlindungan Konsumen Kesehatan Indonesia mengatakan bahwa di Indonesia tidak ada standar pelayanan medik yang berlaku secara nasional. Sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit-rumah sakit di Indonesia masih jauh dari bagus. Selama tidak ada standar pelayanan medik nasional, maka kasus-kasus seperti itu akan terus ada kedepannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar