(Manusia Dan Penderitaan)
Sudah jatuh tertimpa tangga. Yaa
kalimat tersebut memang yang sering dialami rakyat kecil yang hidup di
pedalaman. Minimnya sarana dan prasarana membuat masyarakat tersebut sulit
mendapatkan apa yang menjadi kebutuhan mereka. Pendidikan yang rendah membuat
mereka sulit mendapatkan pekerjaan dan membuat penghasilan mereka pun sangat
kecil atau bahkan mereka tidak memiliki penghasilan jika tidak memiliki
ketrampilan. Jadi, bagaimana anak-anak yang hidup disana bisa mendapatkan
kehidupan dan pendidikan yang layak ?
Hal ini dirasakan oleh wira,
seorang bocah asal desa Tenjo, Kabupaten Bogor. Menurut koran Radar Bogor edisi
Selasa (30/4) karena minimnya fasilitas serta rendahnya perekonomian warga
daerah tersebut membuat anak-anak ikut menderita. Wira, mendapatkan perawatan
medis di Rumah Sehat Terpadu Dompet Duafa, Kecamatan Kemang. Tim medis
mendiagnosa Wira terkena marasmus kwarsiorkor atau kekurangan kalori dan
protein. Wira yang berusia 8 tahun hanya memiliki bobot 11 kilogram, padahal
seharusnya sekitar 25 kilogram untuk anak seusianya. Karena Wira mengalami
sakit sejak kecil, sehingga sampai saat ini ia belum bersekolah. Orang tuanya
yang hanya berprofesi sebagai pedagang & buruh tani membuat pengahasilan
mereka tidak tetap dan membuat anak mereka kekurangan gizi karena
keterbatasannya dana yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak mereka.
Menurut dokter di rumah sakit
tempat Wira dirawat, gizi buruk bisa terjadi karena lingkungan pasien yang kurang
sehat, seperti pola kehidupan keluarga dan sanitasinya. Dan diperlukan waktu
sekitar satu bulan dengan perawatan yang maksimal untuk mengembalikan berat
normal Wira.
Mungkin tidak hanya Wira saja yang
mengalami hal demikian, banyak anak-anak Indonesia yang lainnya yang mengalami
kekurangan gizi. Sudah hidup serba kekurangan, harus juga merasakan penderitaan
yang lainnya seperti sakit yang membutuhkan biaya agar cepat sembuh. Bagaimana
bisa membayar biaya untuk berobat ke dokter, jika untuk makan sehari-hari saja
sulit. Apakah mereka yang serba kekurangan tidak boleh mengalami sakit ?
Seharusnya kita membuka mata, melihat betapa menderitanya mereka yang hidup
serba kekurangan. Sudah sepantasnya lah kita sebagai manusia menolong orang
lain yang membutuhkan. Tidak acuh terhadap mereka. Semoga saja pemerintah mau
lebih memperdulikan rakyat kecil, agar rakyat kecil khusunya anak-anak tidak
lagi mengalami gizi buruk seperti Wira. Karena mereka lah penerus bangsa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar