Kamis, 09 Mei 2013

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

(Manusia Dan Penderitaan)

Sudah jatuh tertimpa tangga. Yaa kalimat tersebut memang yang sering dialami rakyat kecil yang hidup di pedalaman. Minimnya sarana dan prasarana membuat masyarakat tersebut sulit mendapatkan apa yang menjadi kebutuhan mereka. Pendidikan yang rendah membuat mereka sulit mendapatkan pekerjaan dan membuat penghasilan mereka pun sangat kecil atau bahkan mereka tidak memiliki penghasilan jika tidak memiliki ketrampilan. Jadi, bagaimana anak-anak yang hidup disana bisa mendapatkan kehidupan dan pendidikan yang layak ?

Hal ini dirasakan oleh wira, seorang bocah asal desa Tenjo, Kabupaten Bogor. Menurut koran Radar Bogor edisi Selasa (30/4) karena minimnya fasilitas serta rendahnya perekonomian warga daerah tersebut membuat anak-anak ikut menderita. Wira, mendapatkan perawatan medis di Rumah Sehat Terpadu Dompet Duafa, Kecamatan Kemang. Tim medis mendiagnosa Wira terkena marasmus kwarsiorkor atau kekurangan kalori dan protein. Wira yang berusia 8 tahun hanya memiliki bobot 11 kilogram, padahal seharusnya sekitar 25 kilogram untuk anak seusianya. Karena Wira mengalami sakit sejak kecil, sehingga sampai saat ini ia belum bersekolah. Orang tuanya yang hanya berprofesi sebagai pedagang & buruh tani membuat pengahasilan mereka tidak tetap dan membuat anak mereka kekurangan gizi karena keterbatasannya dana yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak mereka.

Menurut dokter di rumah sakit tempat Wira dirawat, gizi buruk bisa terjadi karena lingkungan pasien yang kurang sehat, seperti pola kehidupan keluarga dan sanitasinya. Dan diperlukan waktu sekitar satu bulan dengan perawatan yang maksimal untuk mengembalikan berat normal Wira.

Mungkin tidak hanya Wira saja yang mengalami hal demikian, banyak anak-anak Indonesia yang lainnya yang mengalami kekurangan gizi. Sudah hidup serba kekurangan, harus juga merasakan penderitaan yang lainnya seperti sakit yang membutuhkan biaya agar cepat sembuh. Bagaimana bisa membayar biaya untuk berobat ke dokter, jika untuk makan sehari-hari saja sulit. Apakah mereka yang serba kekurangan tidak boleh mengalami sakit ? Seharusnya kita membuka mata, melihat betapa menderitanya mereka yang hidup serba kekurangan. Sudah sepantasnya lah kita sebagai manusia menolong orang lain yang membutuhkan. Tidak acuh terhadap mereka. Semoga saja pemerintah mau lebih memperdulikan rakyat kecil, agar rakyat kecil khusunya anak-anak tidak lagi mengalami gizi buruk seperti Wira. Karena mereka lah penerus bangsa ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar